Kamis, 13 Desember 2018

Sejarah Singkat Salah Satu Pura & Vihara dan Aliranya


Vihara Avalokistevara (Pondok Cabe)


SEJARAH
Vihara ini berdiri pada tahun 1984, nama Avalokestivara berasal dari bahasa sansekerta yang berarti “Sang penguasa yang mengamati (dunia) dibawahnya dengan welas asih” yang dimaksud disini ialah ditujukan kepada Dewi Quan Im (dewi welas asih), yang disimbolkan bertangan banyak (sang penolong), tokoh perempuan yang berbudi pekerti, menginspirasi manusia agar hidup lebih baik serta mengakhiri sebab penderitaan yang akhirnya menuju kebahagiaan. Di dalam vihara initerdapat campuran antara pengaruh luar(China) dan budaya Indonesia.

ALIRAN
Vihara ini beraliran Mahayana, akan tetapi jika ada umat Buddha yang beraliran Theravada ingin beribadah di vihara ini diperbolehkan, dan mereka juga menggunakan aturan dalam ibadahnya sesuai dengan aliran masing-masing. Bhikku dalam vihara ini (Theravada) kebanyakan dari Jawa, sedangkan yang Mahayana berasal dari China. Khusus untuk pernikahan, mereka menggunakan bahasa pali, karena sudah ditetapkan oleh departemen agama untuk menggunakan bahasa pali.

 Pura Kerta Jaya (Tangerang)
-          SEJARAH
Pada tahun 1963 Gunung Agung yang terletak di Rendang, Karangasem, Bali meletus. Akibat letusan gunung tersebut mengakibatkan banyak korban jiwa (1.148 meninggal dunia dan 296 mengalami luka-luka). Banyak orang Bali yang merantau untuk mencari keselamatan yang kebanyakan berprofesi sebagai dokter, polisi, dan PNS. Diantaranya adalah Gede Gunaksa, made anda, made sumitiya (dokter), dan made lokayasa (PNS).
Awal mulanya mereka ini door to door (kumpul-kumpul), dari adanya perkumpulan itu, timbulah pemikiran untuk mendirikan pura. Mereka punya usul nama pura kerta jaya (kerta: jembatan, jaya: kejayaan =jembatan menuju kejayaan). Pura kerta jaya berdiri pada tahun 1983. Kemudian pada tahun 1984 pura ini sudah bisa dipakai untuk sembahyang.
Di dalam pura kerta jaya terdapat beberapa ruangan, yaitu: ruang latihan musik, ruang untuk latihan menari, ruang pendidikan, pernikahan (umum), dan juga ruang persembahyangan.
-         
-          ALIRAN
Di dalam pura kerta jaya ini tidak hanya ada satu aliran, melainkan banyak aliran ada di pura ini, diantaranya adalah Siwaisme, Waisnawa, Krisna, Siaibaba, Dewi Durga. Karena mereka mempunyai prinsip “SARWE SUKI BAWANTUM” yang artinya semoga semua ciptaanya berbahagia. Maksudnya, akhir dari tujuan umat Hindu ialah kebahagiaan. Kemudian “SATWAM SIWAP SUDARAM” yang artinya kebenaran, kesucian, keindahan. Mereka itu sangat menghormati perbedaan. Yang ketiga “MENYAMUBRAYO” yang artinya bersaudara (saudara kandung dan satu iman). Selanjutnya “WASUDHAIVA KUTUBAKAM” yang artinya kita adalah bersaudara (karena berasal dari Tuhan yang satu).


Sumber: wawancara langsung dengan pengurus Vihara & Pura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar